Kamis, 01 Maret 2012

Kakek Pemekar Bunga

Pada jaman dahulu suatu tempat telah tinggal kakek yang baik hati. Kakek yang baik hati itu telah memelihara anjing yang bernama “Pochi”. Pada suatu hari, Pochi menggonggong di belakang ladang. Kakek pergi melihat si Pochi. [Pochi bilang, “disini...disini...”]. kakek mencoba menggali tempat itu. Keluarlah uang keping emas. Dan disebelah kakek yang baik hati, telah tinggal kakek yang tamak. Karena kakek ya ng baik hati menjadi kaya, membuat tidak tahan dan iri hati si kakek tamak. Lalu kakek tamak ingin meminjam anjing kakek yang bernama Pochi.
Kakek tamak berkata “saya pun ingin diantar memperlihatkan tempat uang keping emas itu”. Tetapi si Pochi diam saja. Lalu kakek tamak memukul si Pochi dengan tongkat. Si Pochi lari ke ladang sambil menangis kesakitan. “Wang....Wang....Wang....”. Lalu kakek tamak menggali di tempat si Pochi menangis. Dan kakek tamak berkata “Oo...disini ada uang keping emas ya....”, lalu kakek tamak menggali keluarlah ular dan hantu. Kemudian kakek tamak marah pada si Pochi lalu memukul dan membubuh si Pochi.
Kakek baik hati khawatir dan datang ke rumah kakek tamak meminta si Pochi. Kakek tamak bilang “Anjing yang jelek itu telah tiada”. Karena menggigit saya maka saya pukul dan telah mati. Lalu kakek yang baik hati mengubur si Pochi di belakang ladang. Kemudian kakek menanam pohon di kuburan si Pochi. Tumbuhlah pohon itu dengan cepat dan ajaib. Kemudian kakek yang baik hati memotong pohon itu dan membuat lesung dari pohon itu. Lalu membuat kue dengan lesung tersebut. Dari kue itu berubah menjadi kepingan emas.
Kakek tamak melihat hal tersebut, lagi meminjam lesung itu. Tetapi setelah membuat kue dari lesung itu, kue itu berubah menjadi arang yang hitam. Lalu kakek tamak marah, membelah dan membakar lesung itu. Kemudian kakek yang baik hati datang untuk meminta lesung itu. Kakek tamak bilang “Lesung itu telah saya bakar”. Tidak bisa bilang apa,kakek baik hati meminta abudari lesung itu. Dan membawanya pulang, ingin menaburkannya di ladang. Lalu abu itu ditiup angin dan tersebar. Kemudian pohon yang mati, mulai bersinar dan bunga sakura bermekaran karena abu itu.
Sang raja penguasa mendengan cerita itu lalu datang ke tempat kakek yang baik hati. Sang Raja bilang “Lakukan saja dan perlihatkan pada kami”. Lalu kakek naik ke pohon yang mati dan menaburkannya, mekarlah bunga pada pohon mati itu. Sang raja gembira lalu diberikanlah si kakek hadiah. Melihat hat tersebut, kakek tamak pun datang membawa sisa abu tersebut dan bilang “akulah kakek yang bisa memekarkan bunga”. Lalu kakek tamak naik ke pohon dan tiba-tiba menaburkan abu, tapi abu itu malah mengenai mata sang raja. Lalu Sang Raja marah, kakek yang tamak yang kerjanya hanya meniru orang lain itu akhirnya dijebloskan ke dalam penjara.

Sumber (http://bukucatatanadi.blogspot.com/2011/02/kakek-pemekar-bunga.html)


0 Komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar disini